Assalamu’alaikum w w
Semoga bermanfaat.
Ada beberapa kekeliruan dalam prilaku yang banyak menyebar ditengah-tengah masyarakat. Kekeliruan-kekeliruan tersebut sering dianggap remeh oleh sebagian orang padahal itu termasuk pelanggaran serius terhadap larangan-larangan Allah swt. Rasulullah SAW pernah bersabda,” Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan sepatah kata yang ia tidak memikirnya lalu meyebabkan ia tergelincir keneraka lebih jauh antara timur dan barat.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Seorang muslim yang menginginkan keberuntungan besar dengan mendapatkan surga Allah SWT dan selamat dari azab neraka-Nya, hendaklah menjaga lisannya dari perkataan yang mengundang kemurkaan Allah SWT, menjaga perutnya dari makanan dan harta yang haram dan membersihkan hatinya dari sifat-sifat dengki, dendam dan penyakit-penyakit hati lainnya. Disamping itu hendaknya ia menyuruh istri dan anak perempuannya untuk ta’at kepada Allah swt, menjaga shalat dan menutup aurat ketika hendak keluar rumah.
Salah satu kekeliruan dalam prilaku itu adalah ghibah.
Ghibah ialah membicarakan keburukan atau ‘aib saudaramu ketika ia tidak ada disisimu. Allah telah melarang ghibah dan menyerupakannya dengan sesuatu yang sangat buruk. Dia berfirman, ”Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik padanya.” (QS.Al Hujurat (49) : 12)
Menghibah seseorang bisa berlaku pada beberapa hal seperti : kekurangannya yang bersifat fisik, nasab atau asal usulnya yang kurang terhormat, aklaknya yang kurang baik, pakaiannya yang kurang bagus, agamanya yang kurang sempurna, hal ikhwal keduniaanya serta kekurangan lainnya.
Kesimpulannya, apa saja yang bisa dipahami bahwa itu adalah celaan kepada seseorang maka itu termasuk ghibah, baik dengan ucapan, isyarat, menirukan gerak-gerik orang yang dighibah dan lain-lainnya.
Nabi SAW pernah bersabda, ”Tahukan kalian apakah ghibah itu? Para shahabat menjawab,”Allah dan rasulNya yang tahu.” Beliau bersabda,”Ghibah adalah engaku menyebutkan tentang saudaramu apa yang dia tidak suka (untuk disebutkan),”seseorang berkata,”Bagaimana jika pada saudaraku memang ada yang aku katakana itu, wahai Rasulullah? Beliau bersabda,”Jika pada saudaramu memang ada yang kau katakan itu maka sungguh engkau telah menghibahnya, dan jika pada saudaramu itu tidak ada apa yang engakau katakan itu, maka sungguh engkau telah menuduhnya.” (HR.Muslim dan Tirmidzi).
Ketahulah saudaraku…ghibah adalah dosa besar yang banyak menyebar ditengah masyarakat dan sedikit sekali orang yang selamat darinya. Mendengarkan omongan ghibah juga berdosa kecuali jika ia segera mengingkari perbuatan ghibah tersebut dengan lisannya dan jika ia tidak mampu maka dengan hatinya. jika ia dapat meninggalkan majelis tersebut atau memotong omongan ghibah dengan pembicaraan yang lain maka hal itu wajib dilakukan.
Ancaman bagi orang yang berbuat ghibah :
1 Aisyah rodiallohuanha berkata : “Aku pernah berkata kepada rasulullah SAW, ‘cukuplah bagimu dari syofiah itu (salah satu istri beliau) begini dan begitu (kekurangannya), sebagian perawi hadist berkata yakni pendek orangnya, maka beliau bersabda, “Sesungguhnya engkau telah mengucapkan satu kalimat yang seandainya dicampur dengan air lautan niscaya akan mencampurinya. “ (Yakni membuat air laut tersebut berubah rasanya atau warnanya karena buruknya atau busuknya ucapan tersebut.” (HR. Abu Dawud dan tirmidzi)
Imam An-nawawi berkata,” Ini adalah hadist yang paling keras dalam melarang ghibah sepengetahuan saya.”
2. Rasulullah SAW bersabda,
“Ketika saya dimi’rajkan saya melewati satu kaum yang memiliki kuku-kuku dari tembaga, mereka mencakar-cakar wajah-wajah dan dada-dada mereka dengan kuku-kuku tersebut, lalu aku berkata,”Siapakah mereka itu wahai jibril.” Dia berkata,”Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia (berbuat ghibah) dan mencemarkan kehormatan manusia.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Wassalamu’alaikum W W
Tidak ada komentar:
Posting Komentar